Angkuh langit cemari senja
Naungi selir nada kerinduan
Arungi jalan liku retorika
Oloki jiwa yang terus mencoba
Yakinkan indah, damai dunia
Cara
mata meratap, indah nan senyap
Anggap
jiwa, bodoh menyuka
Rasuki
hati cemari sukma
Orasikan
suara, masih tersimpan rasa
Lamun ku disudut kamar
Iringi senja, merangkai kata
Namun kau acuhi dunia
Erami angan, pendam harapan jiwa
Mungkin kau tak baca
Karena
ku yakin, kau merasa bosan
Namun
jiwa tetap setia
Pada
angan awal, hingga tertapak harapan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar