Investasi adalah langkah menanamkan modal dengan harapan akan mendapat manfaat lebih di masa depan. Investasi ini bertujuan untuk kepentingan jangka panjang, jadi tidak bisa digunakan untuk kepentingan mendadak. Investasi banyak macamnya, dari mulai yang high risk hingga low risk, diantaranya properti, saham, emas batangan, reksa dana dan lainnya.
Contohnya
investasi properti. Meskipun memiliki risiko yang lumayan tinggi, investasi
properti memiliki pertambahan nilai aset lebih cepat. Dalam jangka waktu 2
tahun saja investasi
properti menjanjikan keuntungan lebih dari 20%.
Tabungan adalah proses penyimpanan sebagian dari
pendapatan untuk kepentingan masa depan atau keperluan tertentu. Walaupun pada
praktiknya, tabungan juga bisa menjadi aset yang akan terus bertambah jumlahnya
meski lebih lambat daripada investasi (tabungan yang berbunga).
Tabungan sendiri umumnya merupakan sebuah produk dari
bank tertentu. Persyaratannya pun cukup mudah, Anda cukup membuka rekening
tabungan dengan setoran dana awal yang relatif kecil.
Setelah kita mengerti definisi dari Investasi dan
Tabungan, selanjutnya kita akan membahas tentang macam-macam atau bentuk-bentuk
Investasi. Apa sajakah itu? Berikut ini pembahasannya…
·
Investasi
pada Aktiva Riil
Investasi pada Aktiva Riil
yaitu investasi yang bentuk fisiknya dapat dilihat secara langsung. Contoh
invenstasi ini adalah sebagai berikut:
1. Emas
Emas sebagai uang yang
sesungguhnya merupakan suatu jenis investasi yang terus berkembang. Investasi
ini merupakan jenis investasi yang paling aman karena merupakan aset nyata yang
dalam jangka panjang nilainya selalu naik dan jarang mengalami penurunan secara
signifikan. Di pasar, emas dijual dalam dua bentuk yaitu emas batangan dan
perhiasan emas. Selain dipengaruhi oleh banyaknya permintaan dan penawaran
serta ketersediaan tambang emas, harga emas juga dipengaruhi oleh naik turunnya
nilai mata uang USD.
2. Properti
Investasi properti tergolong
salah satu investasi yang banyak diminati karena nilai properti yang cenderung
naik dari tahun ke tahun. Selain dari kenaikan nilainya, investasi ini juga
sangat menguntungkan karena jika dikelola dapat memberikan pemasukan tetap per
bulan atau per tahun. Properti dapat disewakan dalam bentuk dikontrakkan atau
dibuat tempat kos. Kenaikan harga properti dipengaruhi oleh inflasi, lokasi
serta penawaran dan permintaan. Di Indonesia, dalam hal penawaran dan
permintaan saat ini masih terjadi kesenjangan yang cukup signifikan karena
pertumbuhan penduduk Indonesia yang terus meningkat.
- Investasi pada Aktiva Finansial yaitu Investasi yang berupa surat-surat berharga. Investasi pada Aktiva Finansial dapat dikategorikan dalam Investasi di Pasar Uang dan Investasi di Pasar Modal sebagai berikut:
1. Deposito
Deposito merupakan
penyimpanan dana di bank dalam jangka waktu tertentu. Layaknya tabungan di
bank, deposito juga memberi imbalan berupa bunga deposito. Berdasarkan waktu
pembayaran bunganya, deposito dibagi menjadi Deposito Berjangka dan Sertifikat
Deposito. Deposito berjangka adalah deposito yang bunganya didapat saat jatuh
tempo.
Deposito jenis ini merupakan
jenis yang paling umum dijumpai. Sedangkan Sertifikat Deposito adalah deposito
yang bunganya didapat saat menyetorkan dana di awal. Sertifikat deposito adalah
jenis deposito yang dapat diperjualbelikan karena nama nasabah tidak tertulis.
Deposito merupakan jenis investasi yang aman namun dengan pengembalian sedikit.
2. Valuta Asing
Investasi Valuta Asing adalah
investasi memperjualbelikan mata uang antara negara yang satu dengan negara
yang lain. Valuta asing yang banyak dipakai dalam investasi ini biasaya
merupakan valuta asing negara-negara yang memiliki peranan cukup besar dalam
dunia internasional seperti USD, GBP dan EUR. Dalam investasi ini, kurs mata
uang yang selalu berubah-ubah dengan cepat akibat pergerakan ekonomi yang
berubah-ubah merupakan faktor utama penentu keuntungan atau kerugian.
Tingkat likuiditas, pergerakan yang cepat dan keuntungan yang tinggi
membuat valuta asing menjadi investasi yang banyak diminati. Dalam melakukan
investasi ini, investor perlu senantiasa aktif memantau naik turunnya nilai
mata uang internasional. Investasi valuta asing termasuk investasi yang
memiliki resiko tinggi namun juga pengembalian yang tinggi.
3. Sertifikat Bank Indonesia
Sertifikat Bank Indonesia
adalah surat hutang yang diterbitkan oleh Bank Indonesia untuk mengontrol
kestabilan nilai Rupiah. Sertifikat ini dijual kepada bank-bank di Indonesia
atau broker-broker yang ditunjuk setiap hari Kamis dengan sistem lelang.
Keuntungan yang didapat dari pembelian sertifikat ini adalah bunga yang berkisar
antara 1 – 2 % yang dipotong pada pembelian sertifikat. Bunga dari sertifikat
ini ditentukan pada saat lelang. Cara pemberian bunga ini juga disebut sebagai
bunga diskonto. Contohnya, untuk membeli Sertifikat Bank Indonesia senilai Rp 1
miliar dengan bunga 1% cukup membayar Rp 990 juta. Pada Saat jatuh tempo,
barulah uang yang didapat senilai Rp 1 miliar. Investasi ini merupakan
investasi bebas resiko dan dapat diperjualbelikan.
4. Surat Berharga
Surat berharga adalah dokumen
legitimasi atas kepemilikan uang untuk perdagangan, perlindungan bagi pemberi
hutang dan orang yang melakukan perjalanan, Contoh-contoh surat berharga yang
termasuk dalam investasi uang adalah wesel, cek, celen dan kwitansi.
·
Investasi
di Pasar Modal
1. Obligasi
Obligasi merupakan surat
hutang yang diterbitkan oleh perusahaan. Suatu perusahaan menerbitkan obligasi
atau surat hutang dalam rangka mencari pinjaman modal dengan bunga yang lebih
ringan daripada suku bunga kredit. Investasi ini menarik bagi para investor
karena dapat menghasilkan bunga yang lebih tinggi dari bunga bank. Secara
singkat, obligasi memotong rantai perjalanan uang menjadi lebih pendek sehingga
keuntungan yang didapat kedua belah pihak yaitu pemberi utang atau investor dan
peminjam atau perusahaan menjadi lebih tinggi. Sebelum jatuh tempo, Obligasi
dapat diperjualbelikan dengan kisaran harga dari nilainya yang dipengaruhi oleh
kondisi pasar.
2. Saham
Saham merupakan salah satu
investasi yang tergolong high risk high return. Saham secara
singkat dapat diartikan sebagian kepemilikan atas suatu perusahaan yang dijual
oleh perusahaan itu sendiri. Pembeli saham akan merasakan keuntungan maupun
kerugian yang diderita oleh perusahaan tersebut. Pada umumnya, keuntungan yang
didapat dari investasi saham lebih tinggi dari bunga bank. Hal ini dikarenakan
perusahaan memperoleh modal dari berbagai sumber, salah satunya adalah pinjaman
bunga bank. Karena itu, perusahaan harus menghasilkan keuntungan yang lebih
tinggi dari bunga bank agar dapat membayar hutangnya. Keuntungan perusahaan
dibagikan dalam bentuk dividen pada akhir tahun kepada setiap pemegang saham
sesuai besar saham yang dimilikinya. Investasi saham membutuhkan keahlian yang
tinggi untuk dapat terus memprediksi iklim pasar. Selain itu, investasi ini
juga harus terus menerus dipantau.
3. Reksadana
Reksadana adalah bentuk
inventasi di mana dana atau modal dari sekelompok investor dikumpulkan untuk
dikelola oleh seorang manajer investasi dalam bentuk portofolio efek. Investasi
ini tidak sulit dan dapat dimiliki masyarakat umum karena untuk berinvestasi di
reksa dana tidak perlu memiliki keahlian investasi ataupun modal yang besar.
Reksadana dijual dengan harga yang relatif murah yaitu sekitar Rp 100.000
sampai dengan Rp 250.00. Investasi ini memiliki resiko rendah dan likuiditas
tinggi karena dapat diperjualbelikan dan dicairkan setiap hari.
Dari pembahasan tentang
Investasi di atas, kita sudah memahami ada 3, yaitu Investasi pada Aktiva Riil,
Aktiva pada Finansial, dan di Pasar Modal. Setelah itu, kita akan membahas tentang
Macam-macam Tabungan. Apa sajakah itu? Mari simak pembahasan dibawah ini…
1.
Tabungan
Konvensional
Hampir semua masyarakat Indonesia
sepertinya memiliki jenis tabungan yang satu ini. Pasalnya dana yang tersimpan
di tabungan konvensional bisa diambil kapan pun.
Para nasabah juga akan mendapat
nomor rekening dan ATM (Anjungan Tunai Mandiri). Seperti yang kamu ketahui,
kartu ATM dapat digunakan untuk berbagai transaksi seperti tarikan tunai,
transfer dana, maupun transaksi belanja.
Untuk mempermudah nasabah dalam
melakukan transaksi, bank juga memiliki layanan internet banking dan mobile
banking.
Kamu yang memiliki jenis tabungan
ini juga akan mendapatkan bunga, yaitu berkisar antara 0,5 hingga 2 persen,
tergantung dari kebijakan masing-masing bank.
Meski begitu, nasabah juga akan
dikenakan biaya administrasi yang jumlahnya bakal disesuaikan dengan tipe
kartu.
Tabungan konvensional juga sudah
dijamin oleh LPS (Lembaga Penjamin Simpanan). Jadi kamu gak perlu takut uangmu hilang saat bank
tempatmu menabung bangkrut seperti yang terjadi saat krisis moneter tahun 1998.
2.
Tabungan Investasi
Deposito
Kini banyak cara yang bisa
dilakukan orang untuk mengumpulkan pundi-pundi kekayaan, salah satunya adalah
dengan melakukan investasi.
Nah, tabungan investasi deposito
menjadi salah satu jenis tabungan yang banyak dipilih orang. Ya, terutama buat
mereka yang belum ngerti investasi tapi mau memulai berinvestasi.
Selain memiliki jangka waktu
penyimpanan, menurut bi.go.id suku bunga yang ditawarkan deposito juga relatif
lebih tinggi dibanding tabungan biasa.
3.
Tabungan Berjangka
Tabungan berjangka
juga menjadi salah satu jenis tabungan yang kini dilirik banyak orang, terutama
buat mereka yang ingin membeli barang atau memerlukan dana dalam beberapa waktu
ke depan.
Misalnya mau
jalan-jalan ke luar negeri dalam jangka waktu tertentu. Nah, mereka memilih
membuka tabungan berjangka agar lebih disiplin dalam menabung.
Selain itu, kamu juga
gak perlu repot-repot mentransfer dana, karena bank akan menarik dana secara
otomatis dari rekening tabungan induk di tanggal yang sudah ditetapkan.
Selain itu, jenis
tabungan ini juga memiliki fasilitas asuransi jiwa. Seperti salah satunya bank
BCA yang memberikan asuransi jiwa sebesar:
- <1 tahun, mendapatkan uang pertanggungan maksimal Rp
750 juta jika nasabah meninggal karena kecelakaan.
- >1 tahun, mendapatkan uang pertanggungan maksimal Rp
750 juta jika nasabah meninggal karena sakit dan Rp 1,5 miliar jika
nasabah meninggal karena kecelakaan.
Akan tetapi, salah
satu syarat untuk memiliki tabungan berjangka adalah nasabah harus memiliki
tabungan konvensional.
Misalnya kamu ingin
buka tabungan berjangka di Bank BCA, maka kamu harus punya
tabungan Tahapan, Tahapan Gold, Tapres BCA, atau Tahapan Xpresi.
4.
TabunganKu
Salah satu
keunggulan produk TabunganKu adalah setoran awal rendah, yaitu sebesar Rp 20
ribu dan juga bebas biaya administrasi. Hal
itulah yang membuat banyak orang membuka jenis tabungan yang satu ini. Selain
itu, bi.go.id juga mengatakan kalau TabunganKu bertujuan untuk
menumbuhkan budaya menabung masyarakat Indonesia dan dapat menjangkau
masyarakat yang belum memiliki tabungan di bank.
Keunggulan lainnya dari
TabunganKu ini adalah nasabah tetap akan mendapatkan bunga, yaitu:
- 0,25 persen
untuk saldo Rp 500 ribu-1 juta
- 1 persen
jika saldo di atas Rp 1 juta.
5.
Tabungan Anak
Menabung memang harus sudah
diajarkan kepada anak sejak dini. Jenis tabungan ini bertujuan untuk mendidik
anak menabung demi masa depan.
Hal itu tentu saja untuk mencegah
sifat boros yang nantinya akan menjadi bumerang untuk dirinya sendiri, salah
satunya adalah terlilit utang.
Karena itu, bank kini menyediakan
tabungan khusus untuk anak dengan tampilan yang sangat menarik mulai dari buku
tabungan hingga kartu ATM. Hal itu tentu aja akan membuat mereka lebih senang
dan semangat untuk menabung. Salah satu produk tabungan anak adalah tabungan
Junio dari Bank Rakyat Indonesia.
Dari pembahasan di atas, kita
telah mengerti dan memahami macam-macam tabungan yang terkenal di Indonesia,
yaitu ada tabungan konvensional, Tabungan Investasi Deposito, Tabungan
Berjangka, Tabunganku, dan Tabungan Anak. Setelah kita mengerti tentang
macam-macam jenis Investasi dan Tabungan, selanjutnya kita akan membandingkan
perbedaan apa saja yang terdapat diantara Investasi dan Tabungan. Mari simak
pembahasan berikut…
Karakteristik
|
Investasi
|
Menabung
|
Tujuan
|
Jangka panjang, dengan harapan
bisa mencapai tujuan utama di masa depan
|
Jangka pendek, siap digunakan
kapan saja
|
Kemudahan akses
|
Umumnya tidak begitu likuid, namun
bergantung pada instrumen investasi yang dipilih (contoh: emas tentu lebih
likuid apabila dibandingkan dengan saham atau reksadana)
|
Umumnya bersifat likuid sehingga
bisa digunakan kapan saja
|
Tingkat risiko
|
Lebih tinggi
|
Umumnya rendah
|
Sumber keuntungan
|
Umumnya berupa potensi peningkatan
berupa imbal hasil
|
Umumnya berupa bunga
|
Instrumen
|
Beragam, sebagai contohnya:
|
Beragam, sebagai contohnya:
|
Kapan sebaiknya dipilih
|
Saat Anda sudah memiliki dana darurat dan tidak
membutuhkannya dalam jangka waktu di atas 5 tahun
|
Saat Anda belum memiliki dana darurat dan memprediksi
kebutuhannya dalam jangka waktu kurang dari 5 tahun
|
Setelah kita mengetahui perbedaan Investasi dan tabungan, apa
langkah selanjutnya?
Lalu, lebih menguntungkan investasi atau tabungan?
Menabung
dan investasi bagus mana itu tergantung tujuan keuangan anda. Menabung
dilakukan untuk berjaga-jaga dari masalah keuangan yang akan menimpa suatu
saat. Anda hampir tidak memiliki risiko kehilangan dana dari menabung. Menabung
lebih aman dibanding berinvestasi.
Jika tujuannya untuk meningkatkan aset, maka sudah saatnya
masyarakat mengubah pola pikir ke arah investasi. Tinggalkan tabungan dan
deposito yang memiliki imbal hasil kecil, cobalah reksa dana saham yang memiliki imbal hasil rata-rata 20% per tahun.
Sebab tabungan dan deposito tergerus inflasi, sedangkan reksadana saham imbal
hasilnya di atas inflasi.
Misalnya:
seseorang memiliki uang Rp15 juta, kemudian uang tersebut disimpan di tabungan
selama 5 tahun. Dengan rata-rata bunga tabungan hanya 1% per tahun, maka uang
tersebut hanya bertambah Rp2,2 juta. Untuk deposito imbal hasilnya rata-rata 6%
per tahun, dengan menempatkan uang Rp15 juta, seseorang menghasilkan tambahan pendapatan
sebesar Rp14 juta selama 5 tahun. Namun imbal hasil tersebut akan lebih besar
lagi jika seseorang menempatkan dananya pada reksadana saham. Dengan imbal
hasil rata-rata mencapai 20% per tahun, maka seseorang yang menempatkan uang
Rp15 juta bisa mendapatkan tambahan keuntungan sebesar Rp61 juta.
Menabung dan Berinvestasi keduanya haruslah melengkapi
Dari
ulasan perbedaan tabungan dan investasi yang perlu diketahui di atas, anda
sudah bisa memilih kapan anda harus menabung atau berinvestasi. Sebaiknya
keduanya tetap harus ada, karena saling melengkapi. Hanya saja komposisinya
yang harus diatur, disesuaikan dengan tujuan keuangannya, usia dan profil
risiko dari masing-masing individu. Jadi pikirkan baik-baik sebelum memutuskan.
Jadi, baik menabung
atau berinvestasi adalah hal yang sangat bagus, itu semua tergantung sesuai
kebutuhan kita, bagaimana kita mengatur keuangan kita agar menghasilkan surplus
ekonomi yang dapat menambah pendapatan kita. Maka dari itu, marilah kita
melaksanakan kedua hal tersebut dengan tujuan yang benar dan tepat.
Selamat berinvestasi
dan menabung…….
Referensi :
https://www.academia.edu/12274922/Tabungan_Giro_dan_Deposito
https://www.hcitysawangan.com/blog/artikel/ini-perbedaan-investasi-dan-tabungan-anda-sudah-tahu
https://www.hcitysawangan.com/blog/artikel/ini-perbedaan-investasi-dan-tabungan-anda-sudah-tahu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar